DARI LAGU ‘Saat Kau Telah Mengerti’
Beberapa
waktu kebelakangan ini, ada lagu yang lagi booming banget, ntah karena apa
intinya aku sering denger lagu ini, sampe akhirnya pas didenger. Enak juga nih
lagu.
Lagu
yang aku sering dengar dan ngga kelewat untuk dimasukin music playlist. Selain musiknya yang enak didengar, liriknya pun cukup ‘mengandung
bawang’. Bikin nangis karena inget perjuangan orang tua yang begitu besar untuk
mendidik anaknya, yang ngajarin anak gimana seharusnya anak punya ‘mental baja’
untuk menjalankan kehidupan didunia ini.
“Saat
kau telah mengerti – Virgoun”
Dari
sekian banyak lirik indah yang ada, ada lirik yang aku menarik dan buat aku kepikiran saat
mendengarnya. Cukup unik untuk dibahasakan dan menurutku memang benar begitu
adanya.
“Aku
adalah jemari dan Ibumu penanya, Engkaulah puisi terindah yang pernah tercipta”
Sekilas
aku seperti mengartikan suatu hal yang besar dari kalimat itu. Yang cukup
berpengaruh untuk kehidupan, utamanya dalam kehidupan pernikahan.
Dari
kalimat itu aku jadi kepikiran tentang Visi Misi Menikah, dan Pasangan yang
sekufu.
Sedalam
itukah artinya?
IMO,
Kalimat itu mengartikan bagaimana peran seorang laki-laki dan perempuan dalam
rumah tangga. Bagaimana seorang laki-laki menjadi dasar penggerak perubahan dan
perempuan sebagai sumber daya utama untuk membangun sebuah keluarga impian.
Kalimat
itu berbicara mengenai ‘hasil karya’ yang mana bentuk dari goresan
tangan seseorang untuk membuat sebuah Puisi (r:hasil karya/gambar) yang
indah.
Terus,
nyambung ke visi misi pernikahan dan pasangan sekufunya apa?
Oke,
jadi gini.
Kebayang
ngga sih kalau kita mau menggambar, terus kita pake pensil yang bukan khusus
untuk ngegambar? Hasilnya gimana? pasti ga maksimal. Atau, kita mau motret close
up tapi pake wide angle lens. Nyambung ngga? Ngga. Kefoto sih kefoto,
tapi hasilnya ngga maksimal dan ngga sesuai apa yang diinginkan (r:tujuan).
Begitupun
juga dengan manusia. Misal dia passionnya nge-gambar tapi disuruh
ngerjain soal matematika ya mungkin akan bingung juga, karena memang bukan
bidangnya, pun sebaliknya.
Jadi,
itulah perandaian kenapa harus cari ‘bahan’ yang sesuai dengan tujuan kita. Samahalnya
seperti pernikahan, (semestinya) ada tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam
rumah tangga maka dari itu ada baiknya pula untuk memilih seseorang yang sama
tujuannya dengan apa yang ingin dicapai dalam rumah tangga. Insyaa allah dengan
itu akan menghasilkan ‘karya indah’ sebagaimana hal tujuan dari rumah tangga yang
diusung sejak awal pernikahan.
Dari
setiap orang didunia ini yang ada keinginan untuk menikah, pasti tujuannya
berbeda-beda. Ada yang menikah hanya untuk A, B, C, atau D, adapula yang ingin menikah
dengan tujuan untuk E, F, G, atau H. variatif.
That’s
why
kita harus cari yang sekufu, setujuan dengan tujuan kita. Semisal kita
pengennya ke Jawa dan doi ke Sumatera, akan susah cari jalan tengahnya,
ntah harus kemana jadinya? Tapi kalau udah sama-sama punya tujuan yang sama misalnya ke Kalimantan,
insyaa allah akan lebih mudah walaupun rencana moda transportasi yang digunakannya berbeda,
setidaknya tujuannya (visi) sama, masalah transportasi (misi) berbeda,
itu bisa didiskusikan dan cari jalan tengahnya, toh namanya manusia pasti
beda-beda keinginannya. Kalau bukan masalah prinsip, semua bisa didiskusikan
dengan baik.
“Aku
adalah jemari dan Ibumu penanya, Engkaulah puisi terindah yang pernah tercipta”
Dari
bait itu jelas bahwa pernikahan perlu visi misi untuk tahu tujuannya akan
membuat ‘karya’ apa, dan butuh ‘sumber daya’ yang seperti apa supaya jadi ‘hasil
karya’ yang indah.
Gimana,
related? Hehe..
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Btw,
Kenapa ya laki-laki disini diibaratkan sebagai ‘jemari’?
Laki-laki
itu adalah seseorang yang mempunyai peran sangat penting dirumah tangga. Peran
seseorang yang menjadi komandan dari suatu barisan. Dia yang akan mengarahkan
kemana tujuannya, harus bagaimana menjalankannya, dll. Peran laki-laki/ayah
sangat menentukan ‘kehidupan’ (r:dunia & akhirat) bagi keluarganya.
Dijelaskan pula dalam Al-Quran bahwa Allah sudah memberikan kekuatan lebih bagi
seorang laki-laki untuk menjadi pemimpin bagi kaum perempuan. So kenapa laki-laki disini jadi ‘Jemari’, karena dialah yang menggerakan rumah tangganya
untuk dibawa kepada hal yang di Ridhoi Allah (r:penggerak hasil karya dari
rumah tangga).
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوۡنَ عَلَى النِّسَآءِ
بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعۡضَهُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ وَّبِمَاۤ اَنۡفَقُوۡا مِنۡ
اَمۡوَالِهِمۡ ؕ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ
اللّٰهُ ؕ وَالّٰتِىۡ تَخَافُوۡنَ نُشُوۡزَهُنَّ فَعِظُوۡهُنَّ وَاهۡجُرُوۡهُنَّ
فِى الۡمَضَاجِعِ وَاضۡرِبُوۡهُنَّ ۚ فَاِنۡ اَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُوۡا
عَلَيۡهِنَّ سَبِيۡلًا ؕاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيۡرًا
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan
(istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas
sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka
(laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan
yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika
(suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan
yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka,
tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu)
pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari
alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar. (An-Nisa :
34)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mungkin
dicukupkan dulu ya terkait visi, misi dan pasangan sekufu ini. Tapi intinya, kita juga ngga bisa jadi manusia
yang sempurna buat siapapun. Pasti ada kekurangan dan kelebihannya
masing-masing. Kita hanya bisa mengusahakan sebaik mungkin. Masalah perbedaan
pasti akan ada, namanya juga manusia. Ngga seindah apa yang diucapkan, pasti
semuanya ada sulitnya ketika dilakukan ~
*Semoga
allah selalu meridhoi dan memudahkan jalan kita. Aamiin..
Komentar
Posting Komentar